Perencanaan Manajemen



    Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan (Samsudin, 2006: 15).

1.    Pengertian Manajemen
Berikut ini adalah pengertian manajemen menurut para ahli antara lain:
a.    Gulick dalam Wijayanti (2008: 1) mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
b.    Schein (2008: 2) memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional, karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan berdsarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat. 
c.    Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan. 

2.    Pengertian Perencanaan
Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal melakukan proses manajemen sebelum melakukan pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut dapat disimpulkan antara lain:
a.    Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
b.    Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
c.    Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.

3.    Proses Perencanaan
Proses perencanaan terdiri dari: 
a.    Menentukan tujuan perencanaan.
b.    Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan.
c.    Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang.
d.   Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan.
e.     Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.

4. Tahap Perencanaan
Ada 4 tahap dasar perencanaan yaitu:
a.    Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Jadi, Perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas agar penggunaan sumber daya dalam perusahaan dapat efektif. 
b.    Merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah hal yang sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.
c.    Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang, adalah bagian penting dari proses perencanaan.
d.   Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling memuaskan) di antara pilihan yang ada.

5.    Rencana Strategi
Perencanaan strategi (strategi planning) adalah suatu perencanaan ke depan yang ditetapkan untuk dijadikan pegangan, mulai dari tingkat korporet sampai pada tingkat unit bisnis, produk dan situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan strategi induk dari manajemen strategi yaitu visi, misi, tujuan strategi dan kebijakan.
Tujuan perencanaan strategi antara lain:
a.    Mengukur dan memanfaatkan kesempatan atau peluang sehingga mampu mencapai keberhasilan.
b.    Membantu meringankan beban manajer dalam tugasnya menyususn dan mengimplementasikan manajemen strategi.
c.    Agar lebih terlebih terorganisasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan.
d.   Sebagai landasan untuk memonitor perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga dapat dilakukan  penyusaian.
e.    Sebagai cermin atau evaluasi perencanaan selanjutnya sehingga bisa menjadi bahan penyempurnaan.

6.    Rencana Operasional
Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional meliputi:
a.    Perencanaan produksi (Production Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan
b.    Perencanaan keuangan (Financial Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
c.    Perencanaan Fasilitas (Facilites Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas dan layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
d.   Perencanaan pemasaran (Marketing Plans): Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang atau jasa. 
e.    Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.

7.    Penetapan Tujuan, Fungsi, dan Manfaat
Tujuan Manajemen
Berikut ini tujuan manajemen antara lain:
a.    Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif dan efisien.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
c. Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
d.   Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman peluang yang ada.
e.    Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita lebih teratur.
Ada 5 fungsi manajemen, yaitu:
a.    Planning 
Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan
sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan
operasional.
b.    Organizing
Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik,
dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
c.    Commanding 
Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan
memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain
itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan
yang telah ditetapkan semula.
d.   Coordinating
Untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan
bersama atau tujuan organisasi.
e.    Controlling 
Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau,
membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan,
diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.
Manfaat Perencanaan
Manfaat Perencanaan
Perencanaan untuk sebuah organisasi saat menentukan. Tanpa perencanaan yang baik, maka operasi
organisasi mengalami hambatan. Perencanaan yang baik memberikan manfaat. Manfaat perencanaan
adalah sebagai berikut:
a.    Mengidentifikasi peluang masa depan 
b.    Mengembangkan langkah-langkah yang strategis 
c.    Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 
d.   Mengidentifikasi dan menghindarkan permasalahan yang timbul di masa yang akan datang. 
e.    Dengan mudah melakukan pengawasan.

8.    Penyusunan Visi dan Misi Organisasi
Sebelum menyusun pernyataan visi dan misi, perlu dipahami adanya 3 unsur yang harus dimiliki perusahaan agar sukses, ialah:
1.    Sasaran bersama. Setiap karyawan dalam perusahaan biasanya akan bekerja spesialis pada bidangnya, perhatian tertuju pada rincian pekerjaan sendiri, tetapi setiap karyawan harus bekerja bersama-sama, dan mempunyai komitmen terhadap sasaran misi perusahaan. Tanpa ada sasaran bersama dan komitmen untuk mensukseskan sasaran tersebut, perusahaan tidak akan mampu bertahan.
2.    Nilai-nilai bersama. Ini adal;ah hal yang sangat penting walaupun seringkali sulit ditentukan. Dalam mencapai sasaran bersama, karyawan memerlukan nilai-nilai yang menuntun mereka dalam memperlakukan pekerjaannya dan memperlakukan karyawan satu dengan yang lain. Perusahaan yang mau maju perlu menegakkan budaya dalam perusahaan yang didasarkan pada kepercayaan dan partisipasi. Budaya perusahaan akan membantu tumbuhnya kreativitas dan produktivitas, serta meningkatkan karya karyawan maupun kehidupan mereka.
3.    Kehadiran kepemimpinan. Budaya perusahaan tidak dapat dipertahankan tanpa kepemimpinan. Karyawan yang bekerja diperusahaan yang maju dan produktif merasakan adanya hubungan pribadi dengan pimpinan perusahaan. Ini merupakan hubungan yang mengilhami komitmen terhadap visi perusahaan. Pemimpin merupakan penentu kualitas`lingkungan kerja (Wall, Solum & Sobol, 1999). 
Pernyataan Visi
Pernyataan visi merupakan tahap pertama dalam perencanaan strategis. Pernyataan visi seringkali merupakan kalimat tunggal untuk menjawab ”Ingin menjadi apakah kita? Apa yang ingin kita capai?”.Visi organisasi menggambarkan posisi penting atau peluang besar yang mungkin diraih dimasa depan (Tripomo & Udan, 2005). Namun peluang tersebut hanya akan bisa diraih dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten dalam jangka panjang. Visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan, memotivasi, menyatukan, dan bahkan memberi inspirasi suatu bisnis untuk mencapai kinerja superior. Pekerjaan dari penyusunan strategi adalah mengindentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas (Keane, dalam David, 2006). Pernyataan visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan, 2005):
1.    Visi menunjukkan arah strategis.
2.    Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, buka bagaimana cara mencapainya.
3.    Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel dengan oktan tinggi).
4.    Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan.
5.    Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasayakin bahwa organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
Contoh pernyataan visi beberapa perusahaan (David, 2006)
·      Organisasi nasional yang merepresentasikan anggotanya dalam semua aspek dari unggas dan telur di tingkat nasional dan internasional (US Poultry & Egg Association)
·      Visi USGS adalah menjadi pemimpin dunia dalam ilmu alam melalui kualitas ilmu pengetahuan dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat (US Geological Survey)
·      Visi kami adalah menjaga mata anda (Stokes Eye Clinic)
·      Pimpinan global dalam pendidikan, sertifikasi, dan praktik akutansi manajemen dan manajemen keuangan (Istitute of Management Accuntant)
Pernyataan Misi
Pernyataan Misi adalah penyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lain. Pernyataan Misi mengidentifikasi cakupan operasi perusahaan dalam difinisi produk dan pasar menjawab pertanyaan ‘apa bisnis kita?’, menggambarkan nilai dan prioritas suatu organisasi, sifat dan cakupan operasi saat ini & evaluasi potensi pasar dan aktivitas masa depan, menggambarkan arah dan masa depan organisasi.
Pernyataan Misi menjawab pertanyaan yang mengandung alasan kenapa perusahaan ini ada (Wall et al., 1999):
1.    Siapa kita?
2.    Apa yang kita lakukan?
3.    Untuk siapa kita melakukan?
4.    Mengapa kita melakukan?
Fungsi pernyataan Misi:
1.    Menetapkan sasaran perusahaan.
2.    Mengkoordinasikan tindakan usaha.
3.    Menyatakan sasaran perusahaan.
4.    Menciptakan masa depan bagi perusahaan.
Pernyataan misi haruslah:
1.    Mengesankan
2.    Memaksa
3.    Dipusatkan pada pelanggan

4.    Mudah dihafalkan
9.    Pembuatan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seseorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasil nya keputusan (decision). Keputusan-keputusan ini akan menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana.
Macam-Macam Pengambilan Keputusan:
a.    Keputusan Auto Generated
Keputusan ini diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusan nya.
b.    Keputusan Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resiko nya relatif kecil, proses pengambilan keputusan lebih lambat.
Basis Pengambilan Keputusan 
berikut ini basis pengambilan keputusan antara lain:
a.    Keyakinan 
Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan (decision making) nya didasarkan atas keyakinan bahwa keputusan (decision) inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut. 
b.    Intuisi 
Manjer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati (intuisi), bersifat ilham dan perasaan-perasaan (good feeling), sasaran-sasaran, pengaruh, preferensi-preferensi, dan pisikologis individu pengambil keputusan memegang peranan penting.
c.    Fakta-Fakta 
Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi, dan fakta-fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat, dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi dan dan kondisi masa depan.
d.   Pengalaman
Manajer dalam pengambilan keputusan nya didasarkan kepada pengalaman nya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat berharga  memberikan petunjuk-petunjuk dan memberikan jawaban atas pertanyaan apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi.
e.    Kekuasaan 
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya keputusan (decision) itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini disebabkan authority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
Teknik-Teknik Pengambilan keputusan 
a.    Operation Research
Yaitu dengan penggunaan metode-metode scientific (yang meliputi teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suautu maslah tertentu, penerapan teknik ini adalah usaha inventarisasi.
b.    Linear Programming 
Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga vector analysis.
c.    Gaming War Games
Yaitu dengan teori yang biasa nya digunakan untuk menentukan strategi.
d.   Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasionalitas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
e.    Rangking and statistical weighting
Yaitu dengan cara: melokalisasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir, menimbang faktor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternatif.

Daftar Pustaka

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment